Sore tadi aku pulang kehujanan, meski tinggal rintik-rintik lumayan basah juga, karena ga pakai mantol. Belum sampai depan rumah, dari kejauhan sudah terdengar "Mama pulang.. mama pulang.. " Naura teriak-teriak kegirangan menyambutku dan disusul kakaknya, Nayla, keluar rumah dengan style lebih kalem sambil membantu membawakan barang-barang mama dicentelan motor. Kebalikan Naura jika diluar rumah anteng saja pakai banget (itu juga istilah Naura tiap ada yang bilang pendiam, dia protes katanya "Naura tuh bukannya pendiam, tapi anteng Mama.." ).
"Mama ga lupa beliin kencur buat kakak, kan? Kakak mau lomba nyanyi lo, ma.. Mama ga lupa beliin kecap kan.. Mama nilai ulanganku sudah dibagikan.. Mama bawa bawa apa saja ini…mama, besok pagi market day, Mama…. (Bla bla bla.. ) "Rame banget celoteh Naura yg hanya kujawab dengan iya-iya sayangg.. sambil mengikuti aku lepas sepatu, jaket, tas, naruh belanjaan di kulkas dan beres-beres.
"Dik, nilai ulangannya mana?, Mama mau lihat!" tanyaku setelah lumayan istirahat, dan Naurapun mengambilkannya untukku sambil bilang : "Mama jangan marah ya, kalo ada yang salah-salah" Setelah menyerahkan lembar hasil ulangan dia malah lari entah mau kemana.. Sambil bilang "entar ya, ma..."
Hemm.. kubaca satu-satu jawaban Naura. Kadang aku senyum-senyum sendiri baca jawaban lugu soal essay Naura, apalagi Bahasa Jawa, Alhamdulillah, peningkatannya lumayan, dibanding kelas satu dulu. Di kelas satu dulu sampai-sampai jawab soal cek point : "Perutnya bagong… harusnya jawabannya : mules, eh dijawab perutnya bagong : mumet.. Hedew.. 🤦♀
Sekarang lebih rajin belajar bahasa Jawa, sampai sampai kemarin malam waktu mau bobok bisa ngucapin "Sugeng Sare Mama… "
Aduhh manisnya.. 😘
Kubaca satu demi satu lembar hasil ulangan itu. Sampailah aku menemukan jawaban yg mestinya sudah bisa, tapi masih juga belum bisa, entah kurang teliti atau memang lupa caranya. Itu adalah soal matematika. Entah kenapa dia jawab 1 untuk soal 60:4:5 agak gemas juga, bukannya kmrm waktu belajar sudah bisa.. Hmm…
"Diiikk.. sini dik.. " panggilku. "Iyaa.. Bentar, ma… " kalo dari suaranya kayaknya si adik ini lagi di kamarnya. "Adik.. Sini bentar, ini lo ada yg mau mama benerin" tapi tak kunjung juga adik datang, ga biasanya dipanggil kok lama gitu. Tiba-tiba Naura juga datang dan itupun sambil menarik-narik tanganku masuk ke kamar. "Adik kenapa.. ini lo adik belum paham pembagian ya.. " sambil aku bertanya.. Tanpa memperdulikan pertanyaanku, Naura malah menutup pintu Kebetulan kakak lagi di ruang depan sama Ayah. "Ma, aku ada kejutan rahasia untuk Mama" katanya sambil berbisik dan sepertinya menyembunyikan sesuatu tangannya di belakang. "Kejutan apa sih, Emang mama ulang tahun? " tanyaku yang akhirnya penasaran juga. "Mama pejamkan mata dulu dong, tapi mama jangan murah yaa" pintanya. Aduh ni anak apa-apaan sih, sambil mikir kira-kira apa ya.. Apa dia menemukan barangku yang hilang.. Trus bikin kejutan, tapi apa ya.. (Hmm malah mikir aneh-aneh. kira-kira dia nemuin apa gitu). Taaraa.., sambil dia ngeluarin sesuatu yang dibungkus kado. "Ini apa dik, kok lemnya masih lengket" tanyaku. "Itu adalah hadiah untuk mama, terima kasihku untuk Mama, barusan tak bungkus makanya lemnya masih basah, buka saja ma.. " kayaknya dia ga sabar nunggu reaksiku setelah buka kado itu.
Perlahan sambil hati-hati agar ga kena lem yang basah kubuka bungkusan kotak itu. Dan ternyata isinya sebuah bolpoin boksi cantik warna kuning. Dan ini adalah bolpoint ke-2 yang dihadiahkan untuk Mama dari uang jajannya. Yang membuatku terkesan adalah sepucuk surat bertuliskan sebuah puisi:
🌼Terima kasih mama🌼
Terima kasih mama telah menjagaku,
Merawatku sampai besar,
Menemaniku tidur,
Memasakkanku,
Mencuci bajuku.
Mengajarkanku..
E Love yu mama (maksudnya I Love You)
Ma ❤️Ma
I Love You juga Adik Naura, sambil kupeluk dan kuciumi anakku yang rasanya masih imut lucu seperti yang dibagikan kembali FB kali ini.. 👧